TeknoSuar.com – Selama ini Telegram merupakan aplikasi percakapan yang diklaim lebih aman daripada WhatsApp. Namun petinggi Meta, yang membidangi WhatsApp, Will Cathcart, angkat bicara.
Cathcart mengatakan hal tersebut dengan mengutip sebuah artikel ‘The Kremlin Has Entered the Chat’ yang diunggah Wired. Dia meminta orang-orang yang memakai Telegram membaca artikel tersebut.
“Jika tidak menggunakan WhatsApp, gunakan yang lain, jangan pakai Telegram,” terang Cathcart di akun Twitternya @willcathcart pada Rabu (15/2) itu.
Masih menurut Cathcart, aplikasi buatan Pavel Durov itu tidak didukung enkripsi end-to-end secara default dan bahkan tidak ada untuk grup.
Telegram, menurutnya, bahkan bisa membagikan hampir seluruh informasi rahasia yang diminta oleh pemerintah (Rusia). Sehingga obrolan di Telegram menurutnya tidak aman sama sekali.
Cathcart juga mengkritik kalau API Telegram membahayakan orang. Pasalnya lokasi dalam API tersebut bisa dipalsukan untuk menunjukkan pengguna dalam jarak 2 mil (3,2 km) jika mengaktifkannya.
Telegram juga dianggap Cathcart membangun API yang lain dengan tujuan mengawasi konten pengguna secara massal.
Klaim Telegram dalam privasinya, tambah Cathcart, hanya omong kosong. Apa yang diklaim kalau data pengguna tidak diserahkan ke pemerintah adalah tidak benar.
Jadi, maksud Cathcart, Telegram yang membuka enkripsi pada pihak ketiga dan melakukan pemantauan massal pada konten pengguna, berbanding terbalik dengan laman privasi mereka.
